Pedoman dalam ber Infaq

Berikut ini adalah Pedoman dalam membelanjakan harta yang dapat kita jumpai pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261-274

Q.S. AL BAQARAH 275

Memasuki surat Albaqoroh ayat 275 kita sudah tidak lagi membahas infaq, sekarang dan beberapa ayat kedapan kita akan membahas tentang riba.

PRIORITAS INFAQ.

Orang yang menyibukkan diri berjuang di jalan Allah sehingga hilang kesempatan untuk mencari materi duniawi adalah prioritas tujuan infaq

Cara membuat NIB dan IUMK Gratis!

cara membuat NIB dan IUMK gratis. cek disini ya gaes!!

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

30 November 2020

PEDOMAN DALAM BER INFAQ



INFAQ  adalah membelanjakan harta dijalan Allah. Berikut ini adalah Pedoman dalam membelanjakan harta yang dapat kita jumpai pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261-274

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ - ٢٦١

terjemahan kemenag: Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

Qur'an surat. Albaqoroh ayat 261 ini bersifat pemberitahuan. Membelanjakan harta yg kita punya adalah wajib, namun kita melihatnya dari sisi akhlak atau etika bukan dari sisi syariatnya. kita membaca dari sisi etika islam. (eticoreligius). Konsep wajib dalam etis bukan berarti harus dan tidak harus, bukan pula dosa tidak dosa tetapi adalah pantas atau tidak pantas. in proper. di ayat ini pesan wajib tidak dalam narasi fiqh (syariat) tetapi dalam narasi etik. lebih deskriptif encouraging motivasional. makanya dalam ayat ini isinya perumpamaan infaq seperti kita menabur 1 butir biji yang mampu menumbuhkan 7 bulir yg tiap bulir berisi 100 biji. Kita bisa melihat di ayat ini Allah menganjurkan dengan sangat bahkan sampai memotivasi kita untuk berinfaq dengan iming iming yang sungguh menggiurkan. Orang awam sekalipun akan sangat termotivasi untuk berinfaq dengan adanya ayat ini. ini nasehat untuk orang yg menyimpan meski dia sebenarnya butuh. 

Bukan iming imingnya yang penting, namun ketaatan kita kepada Allah menjadi yang utama. Memberikan infaq dibalas atau tidak dibalas oleh Allah itu adalah kuasa Allah, kewajiban bagi kita hamba adalah menjalankan apa yang telah diperintahkanNya. kita tidak bisa mengklaim bahwa ketika kita berinfaq maka pasti akan mendapatkan ganjaran berlipat lipat seperti deskripsi ayat ini.  kita juga harus sadar bahwa Allah" maha semau gue" yang tentu tidak bisa didikte dan ditukar dengan amalan kita. kita tidak bisa berdagang amal dengan Allah. kita sebagai hamba hanya sampai pada melaksanakan perintahNya saja, selebihnya kita serahkan kepada Allah. Dalam konteks ini kita lebih baik mengembangkan konsep syukur daripada konsep berharap atas infaq yang kita lakukan. Dalam konteks syukur, bisa kita artikan ketika kita akan berinfaq itu adalah ketika kita punya maka kita mensyukurinya dengan cara menyisihkan sebagian untuk orang yang lebih membutuhkan. konsep ini lebih aman dan memastikan kita ada di jalan Allah (fisabililah). Kita memaknai motiv syukur dalam ber infaq pada ayat ini juga menujukan konsistensi ayat Allah lainya yang memfirmankan bahwa barang siapa bersyukur maka akan ditambah. Ditambah seperti perumpamaan ayat 261 ini. 

اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُوْنَ مَآ اَنْفَقُوْا مَنًّا وَّلَآ اَذًىۙ لَّهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ - ٢٦٢

terjemahan kemenag: Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

Qur'an surat Albaqoroh ayat 262 ini adalah penjelasan kongkrit dari Qur'an surat Albaqoroh ayat 261 yang masih bersifat motivasional. Dalam infaq ada dua jenis mebelanjakan harta yaitu internal (untuk diri sendiri) dan eksternal (untuk orang lain). syarat agar tumbuh: internal lakukan belanja fisabililah)bersyukur dalam konteks rumah tangga artinya jangan untuk kemaksiatan. syarat agar infaq eksternal bertumbuh: jangan mengungkit setelah memberi, cara memberinya jangan dg cara yg tidak menyenangkan. mengungkit ungkit: mengingatkan bahwa saya telah memberi jasa baik kepadamu, kedua merendahkan dg mengatakan bahwa keberhasilanmu tidak akan tercapai jika tanpa saya.

jika kita terpaksa tidak dapat membantu maka minta maaf dg kata yg baik. ini lebih baik dari membantu tetapi ngedumel dibelakang. orang minta:malu orang minta tidak diberi:dua kali malu. orang yg dua kali malu berpotensi berbuat dosa/maksiat. maka ketika kamu menolak tidak bisa membantu tolak dg bahasa halus dan mintakanlah maaf orang yg minta itu.

۞ قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ - ٢٦٣

terjemahan kemenag: Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun. 

Ayat ini adalah elaborasi dari ayat 261-262 tentang perkataan baik dan pemberian maaf. saat kita tidak bisa memberikan pertolongan kepada orang yang meminta tolong kepada kita maka tolaklah dengan kata kata yang halus dan sopan. lalu setelah itu jikapun orang yang meminta tolong kepada kita lalau mengumpat dengan bahasa kasar akibat kekesalannya tidak mendapatkan pertolongan kita maka maafkanlah. karena orang yang meminta tolong itu sudah menanggung rasa malu satu kali, apa bila ditolak maka dia akan menanggung malu untuk kedua kalinya. kadang hal ini menjadikan orang orang menggerutu atau mengeluarkan bahasa kasar. nah kita sebagai pihak yang dimintai tolong harus memaafkan terlebih dahulu atas perbuatan itu.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ - ٢٦٤

terjemahan kemenag: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.

Lagi, ayat ini Elaborasi dari ayat 261-262 tentang larangan mengumpat atau mengungkit ungkit atas infaq yang telah kita berikan. saking haramnya perbuatan memberi infaq yang disertai umpatan dan mengungkit ungkit sehingga diumpamakan (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. sebuah gambaran yang menandakan perbuatan infaq kita tidak akan meninggalkan bekas apapun setelah kita mengungkit ungkit didepan penerima atau pun mengumpat. ini merupakan gambaran bahwa orang tersebut tidak mendapatkan apa apa lagi atas apa yang dia lakukan. seketika kebaikannya terhenti sampai disitu. istilah kasarnya infaqmu akan bosok jika mengungkit ungkit.

وَمَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ وَتَثْبِيْتًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍۢ بِرَبْوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاٰتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِۚ فَاِنْ لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗوَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ - ٢٦٥

terjemahan kemenag: Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Masih elaborasi dari ayat 261-262. Disini dapat kita temukan pesan bahwa Allah mengetahui apapun motive yang lahir dari infaq yang kita lakukan. dan sebaik baik motive dalam berinfaq adalah motive bersyukur. kita bersyukur karena kita telah diberi. mudah mudahan dengan motive bersyukur kita dapat menyenangkan Allah. Makna dari "rida" adalah senang, jadi jika kita ingin mencari dan mendapatkan rida Allah maka kita harus bisa "menyenangkan" Allah. 

اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاۤءُۚ فَاَصَابَهَآ اِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ - ٢٦٦

terjemahan kemenag: Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya.

Elaborasi terakhir dari ayat 261-262 ada di ayat 266 ini. Bahwa sayangnya kebanyakan orang tidak memikirkan tentang pentingnya berinfaq secara benar. Tentang bagaimana etika kita saat berinfaq, tentang anjuran dan larangan yang dalam membelanjakan harta dijalan Allah. Padahal tanda tanda itu sudah sangat jelas dan terang benderang.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ - ٢٦٧

terjemahan kemenag: Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.

Ayat ini menjelaskan tentang apa yang harus kita infaqkan. Dalam berinfaq kita harus memberikan yang terbaik dari yang kita punya. Ukuran baik dan buruk tersebut diukur berdasarkan preferensi pemberi infaq. Namun jika itu masih terlalu sulit dimengerti maka secara umum terbaik dapat didefinisikan sebagai "banyak" secara kuantitas dan "bermutu" secara kualitas namun sekali lagi preferensi ini dinisbatkan kepada pemberi infaq. contoh kongkritnya adalah misal bagi pemberi infaq uang Rp. 100.000 itu besar maka itu adalah yang terbaik bagi si pemberi maka itulah yang harus di infaqkan. Dalam bahasa extreme jika kamu ingin berinfaq saat membuka isi dompetmu, jumlah uang yang paling kamu sayangi yang paling membuat kamu deg degan untuk melepaskannya itulah infaq terbaik untukmu.

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ - ٢٦٨

terjemahan kemenag: Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

Allah sebagai tuhan pencipta mahluk sangatlah tahu tabiat kebiasaan kita manusia yang sangat mencintai harta benda duniawi ini. Butuh tekad yang kuat, nyali yang besar untuk bisa meyakinkan diri ini untuk melepas kecintaan kepada dunia lewat ber infaq. tekad itu semakin dibutuhkan karena setan juga akan menggoda kita dengan cara menakut nakuti kita akan miskin jika ber infaq. lebih halus lagi setan kadang menggoda kita dengan tiba tiba membuat apa yang akan kita sedekahkan menjadi sangat berharga dan akan sangat dibutuhkan di masa depan agar kita tidak jadi sedekah. sepatu yang misalnya sudah lama tidak dipakai lalu ada orang lain meminta untuk dipakai agar lebih manfaat dari pada di simpan saja, tiba tiba bisa menjadi sangat dibutuhkan dan masih berharga. kita sebagai orang beriman tentunya harus tegas menghadapi godaan ini. semakin kita merasa khawatir dan mencintai kepunyaan kita maka semakin kita harus menginfaqkannya.

يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ - ٢٦٩

terjemahan kemenag: Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.

Ilmu adalah pengetahuan yang berbasis dari pengalaman di masa lalu, sedangkan hikmah adalah pengetahuan yang didapat dari rencana dimasa depan. ilmu selalu terlihat kuno jika dibanding hikmah. Allah mengetahu apa yang telah dan akan terjadi, itu artinya Allah menguasai ilmu dan hikmah. Allah juga maha berkehendak kepada siapa dia akan menganugerahkan ilmu dan hikmahNya. 

وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ نَّفَقَةٍ اَوْ نَذَرْتُمْ مِّنْ نَّذْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُهٗ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ - ٢٧٠

terjemahan kemenag: Dan apa pun infak yang kamu berikan atau nazar yang kamu janjikan, maka sungguh, Allah mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun

Al Qur'an surat albaqoroh ayat 270 menjelaskan tentang infaq meski dipublikasi itu baik asal bukan kita yang mempublikasikanya sendiri. 

7. jika kita belanjakan (infaq) uang untuk kepentingan pihak lain jangan mensyaratkan kebaikan orang lain. misal syarat agama dll.

8. prioritas kategori yg akan kita beri. fuqoro=orang yg butuh. berikan infaq kepada orang yg sibuk membela agama tuhan sehingga tidak ada kesempatan untuk mencari dunia. orang yg mewakafkan diri untuk fisabililah (ashabus sufah). 

9. ayat 274 sedekah mau siang atau malam sepi atau ramai semua ada ganjaranya. tuhan mengganjar banyaknya terserah tuhan kepada siapa juga terserah tuhan. kasih tuhan meluasi segala macam. rahmat tuhan mendahului amal kita. amal bukan satu satunya sebab turunya rahmat. 

29 November 2020

Pembuatan NIB dan IUMK



Bagi pelaku UMKM persyaratan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) Sangatlah Mudah.!!


Pertama-tama, Siapkan:

1. Alamat Email

2. KTP

3. NPWP (Tidak Wajib)


Langkah Selanjutnya:

1. Buka Situs http://oss.go.id/

2. Daftar dengan Akun Email Anda

3. Terima Notifikasi dan Verifikasi Email

4. Masuk ke situs http://oss.go.id/

5. Pilih Menu Pembuatan Izin Perseorangan

6. Isi Biodata Sesuai KTP

7. Ikuti Langkah2 Sampai Pemilihan Jenis Usaha

8. Cek Ulang Kelengkapan

9. Pilih Selesai

10. Unduh PDF NIB dan IUMK anda

11. Selesai


NIB dan IUMK ini sangat dibutuhkan untuk kenyamanan usaha UMKM Kita.


Prosesnya semua GRATIS namun butuh kesabaran, akses internet, dan ketelitian.!!


Selamat Mencoba.😊

LANGKAH CANTIK JOKOWI MERUBAH MUI MENJADI ORGANISASI ISLAM YANG CINTA DAMAI & SESUAI CITA CITA BANGSA.



Terjawab Sudah kenapa ketika HRS kembali dari Saudi malah dijaga ketat sampai kepulangannya rupanya Presiden Ingin menarik Garis yang cantik dan memukul lawan tanpa bisa berkutik lagi kuncinya adalah di MUI Karena HRS yang diikuti para politisi oportunis selalu menggembar gemborkan diri Atas nama Ulama.

MUI sudah menyelesaikan Munas ke 10 ditandai dengan Berbagai perubahan platform bahkan penggantian Ketua Umum tentunya yang paling menggembirakan tak ada satupun tokoh 212 dan politisi masa lalu seperti Dien Samsudin walaupun masih ada Pimpinan garis keras tapi ketua umum MUI Kali ini adalah tokoh NU kharismatik.

 Walaupun MUI yang seharusnya menjadi organisasi yang selalu mendukung pemerintah selama lima tahun terakhir menjadi organisasi yang cukup liar Karena semenjak Orde baru hingga masa reformasi organisasi ini selalu menjadi alat kompromi politik kekuatan - kekuatan lama untuk mengembalikan Fasisme di Indonesia , Kita tau sebelumnya bahwa Islam di Indonesia dikenal sebagai Wasathiyatul Islam atau Islam yang moderat yang selama ini menjadi platform NU.

Pada dasarnya sejak dahulu hanya ada dua organisasi besar di Indonesia yang mewarnai Perjalanan Republik Indonesia NU dan Muhammadiyah bahkan Muhammadiyah adalah organisasi Islam  yang menjadi cikal bakal lahirnya organisasi Islam lainnya bahkan organisasi politik pergerakan di Indonesia. 

Untuk mempersingkat penjelasan hal yang tak bisa dipungkiri dari fakta sejarah adalah , Bung Karno, Muso dan Soekarmadji Kartosuwirjo adalah sama-sama aktivis Muhammadiyah sewaktu muda tapi mereka mempunyai Ideologi yang berbeda dikemudian hari, bung Karno menjadi seorang nasionalis bahkan cenderung menjadi seorang NU dan bersama-sama tokoh NU menggali Pancasila , Muso menjadi seorang komunis dan Soekarnadji Kartosuwirjo menjadi seorang tokoh NII dan DI / TII . yang pada akhirnya Muso dan Kartosuwirjo meninggal dieksekusi dan dianggap pengkhianat Negara. Melihat hal tersebut cukup Kiranya menjadi bukti bahwa Wasathiyatul Islam memang platform Islam terbaik di Indonesia.

 Jika Muhammadiyah akhirnya merupakan organisasi yang lebih mengutamakan pendidikan , NU  lebih konsisten menegakkan Wasathiyatul Islam  dengan bergerak menjaga agar islam tidak terganggu oleh terorisme dan menjaga nasionalisme, Pancasila  dan  budaya leluhur.  Hal ini dibuktikan oleh NU dengan Fatwa K H. Hasyim Asy'ari pada hari Pahlawan 10 Nopember 1945 mengobarkan perlawanan rakyat menghadapi Agresi militer Belanda yang fatwanya justru didukung oleh tokoh lintas Agama yang ada di Indonesia.

Bisa dikatakan dua kelompok ini  secara alamiyah membentuk harmonisasi kehidupan masyarakat Indonesia sejak bertahun -tahun yang lalu, Muhammadiyah memberikan pendidikan islam secara moderat dan NU menjaga Akhlaqul Kharimah dan menjaga  Wasathiyatul Islam untuk kehidupan yang lebih harmonis dalam berbangsa dan bernegara. Walaupun akhir-akhir ini Muhammadiyah Banyak kemasukan angin dari para oportunis politik.itu karena platform mereka yang lebih cenderung ke pendidikan berbeda dengan NU yang hingga ukuran akhlak.

MUI didirikan Pemerintah Orde Baru sebagai corong Pemerintah setelah dua Ormas Islam besar NU dan Muhamadiyah dilarang untuk berpolitik. Dan alat rujukan atau legitimasi .Tujuannya adalah membuat pemetaan Islam agar sesuai dengan keinginan pemerintah mengendalikan Islam, sejak Itu banyak Fatwa yang beredar baik yang bertujuan politik maupun komersial seperti sertifikat halal 

Ada Hal yang sulit dilupakan oleh umat islam pada Generasi Orde Baru dimana pada Tahun 1985 Pemerintah menerbitkan kupon undian berhadiah  yang tujuannya untuk membiayai bidang Olah raga dari undian ini Juga berhadiah  dinamakan Porkas, ketika Itu semua organisasi Islam Melarang terutama NU dan Muhammadiyah.

Begitu gencarnya permintaan fatwa tentang porkas ini, tetapi fatwa itu tak kunjung dikeluarkan.

Malah sebaliknya, Ketua Komisi Fatwa MUI, Ibrohim Hosen mengeluarkan pernyataan bahwa undian Porkas bukan perjudian, dengan alasan antara pembeli kupon dan penyelenggaranya tidak berada dalam satu majlis dalam satu waktu.

Meskipun pernyataannya itu disertai pernyataan bahwa pendapatnya itu adalah pendapat pribadi, tetapi kedudukannya sebagai ketua komisi fatwa menyebabkan masyarakat menganggapnya sebagai pendapat dan fatwa MUI. (Acehtrend 12 2018)

Walaupun pada akhirnya keluar fatwa dan Porkas dilarang , tapi pemerintah sudah mendapatkan sumber keuangan dari Porkas . Sebuah konsep efektif untuk melegalkan tindakan Haram apabila dibutuhkan dalam suatu waktu. Tapi duitnya gak Haram kan? 🤣🙏

Begitu juga langkah Orde Baru dalam menerapkan azas Tunggal Pancasila dengan menindas umat islam di Indonesia MUI sama sekali tidak ada perannya kecuali melegalkan semua tindakan pemerintah.

Bahkan pada Masa reformasi MUI digunakan oleh para politisi dan pengikut Orde Baru untuk berpolitik praktis (bahkan sukses menjadikan ketuanya menjadi Wakil Presiden 🙈🙈🙈),  memberi fatwa haram untuk lawan politik dan  mengimpor faham yang bersebrangan dengan Islam yang mengadopsi budaya Indonesia , seperti  HTI dan Islam dari tanah Arab yang menolak budaya nasional tak lain hanya bertujuan membentuk opini bahwa MUI dan  orde baru selalu benar dan menutupi sejarah kebohongannya.🙏

Pada saat pembukaan Munas MUI ke 10  Jokowi bicara soal dakwah Islam yang damai dan tidak menebar kebencian.

Hal itu disampaikan Jokowi melalui rekaman video yang ditayangkan dalam Munas MUI. Jokowi awalnya menyampaikan terima kasih kepada jajaran pengurus MUI yang menjadi penghubung ulama dengan pemerintah.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran pengurus MUI pusat dan daerah di Indonesia atas perannya menjadi jembatan komunikasi antara ulama dengan pemerintah, antara ulama dengan umara, atas kontribusinya dalam mencerdaskan dan memberdayakan ekonomi umat," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, MUI telah menjadi tenda besar umat Islam dan sebagai pelayan umat. Jokowi lalu menyampaikan dukungan kepada MUI dalam mewujudkan Islam yang damai di Tanah Air.

"Pemerintah mendukung penuh ikhtiar MUI dalam mewujudkan Islam rahmatan lil alamin dalam kehidupan bangsa yang majemuk. Corak keislaman di Indonesia identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai, tidak menebar kebencian, jauh dari karakter ekstrem dan merasa benar sendiri," ujar Jokowi.

"Hal ini menunjukkan bahwa semangat dakwah keislaman kita adalah merangkul, bukan memukul, karena hakikat berdakwah adalah mengajak umat ke jalan kebaikan sesuai akhlak mulia Rasulullah SAW," lanjutnya.

Jokowi mengatakan MUI berperan membangun hubungan harmonis, tak hanya di internal umat Islam, tetapi juga antar umat beragama di Indonesia. Menurutnya, Indonesia punya modal besar karena pemerintahnya didukung oleh para ulama.

"Alhamdulillah ikhtiar MUI didukung oleh semua elemen bangsa yang menyadari untuk hidup berdampingan dan bekerja sama demi kebaikan dan kemajuan bangsa. Pemerintah tidak dibiarkan sendirian, namun ditemani bahkan dibantu oleh berbagai ormas Islam, para ulama, para habaib, dan para cendekiawan muslim. Inilah modal berharga kita sebagai sebuah bangsa yang belum tentu dimiliki oleh negara-negara lain," ujarnya.

Bentuk pidato tersebut adalah sebuah  penegasan apalagi sebelum musyawarah Nasional  tema  Munas yang disetujui Jokowi adalah :

"Wasathiyatul Islam, Pancasila, dan UUD NRI 1945, secara Murni, dan Konsekuen'.

KH Miftachul Akhyar akhirnya terpilih menjadi Ketua umum MUI disyukuri bahwa MUI sekarang dipimpin seorang Kyai yang rendah hati tapi pertanyaan ya sekarang mampukah Kyai Miftah membawa MUI menuju Wasathiyatul Islam, Pancasila, dan UUD NRI 1945, secara Murni, dan Konsekuen'. 

Profil  K.H. Miftachul  Akhyar 

Kyai Miftah atau K.H. Miftachul Akhyar 

 tentu saja bukan nama baru di kalangan NU. Terutama Nahdliyin dan kalangan pesantren Jawa Timur. 

Ia lahir dari tradisi dan melakukan pengabdian di NU sejak usia muda. Tak heran kemudian hari ini mengemban puncak kepemimpinan NU, sebagai Penjabat Rais Aam.   Kiai Miftah adalah Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya. Ia adalah putra Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah KH Abdul Ghoni. 

Lahir tahun 1953, anak kesembilan dari 13 bersaudara.  Di NU ia pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya 2000-2005, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur 2007-2013, 2013-2018 dan Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020 yang selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020, di Gedung PBNU, Menurut catatan PW LTNNU Jatim Ahmad Karomi, genealogi keilmuan KH Miftachul Akhyar tidak diragukan lagi.  

Siapapun K.H. Miftachul Akhyar adalah seorang NU sejati , sebuah organisasi Islam besar di Indonesia yang mempunyai platform tradisional, toleran dan terbukti selalu menjaga Pancasila dan UUD 1945 apalagi Kyai Miftah adalah tokoh kharismatik yang sangat loyal mendukung ketua PB NU K.H. Agil Syirad dan Presiden Joko Widodo.

Sekarang Kita mencoba memahami apa itu Wasathiyatul Islam.

Wasathiyatul Islam  atau Islam wasatiyyah, yang sering diterjemahkan sebagai Islam moderat atau Islam jalan tengah (middle path).

Salah satu alasan mengapa MUI harus berprinsip dan kembali kepada wasathiyatul Islam  ialah karena munculnya keprihatinan melihat gejala islamofobia akibat terjadinya gerakan radikalisme-ekstremisme serta terorisme yang mengatasnamakan Islam, yang telah berakibat munculnya konflik dan peperangan sesama umat Islam seperti terlihat di Timur Tengah.

Lebih dari itu, berbagai peristiwa radikalisme-terorisme tersebut juga telah menimbulkan sikap antipati masyarakat Barat pada Islam. Meski di Indonesia terdapat kelompok-kelompok ekstrem, bahkan jaringan teroris, Indonesia dikenal paling berhasil dalam menjinakkan gerakan teroris jika dibandingkan dengan negara-negara Timur Tengah.

Sesungguhnya Islam wasatiyyah memiliki dasar normatif-teologis yang tercantum dalam Alquran (Albaqarah: 143) dan juga pernah dibuktikan dalam sejarah baik semasa hidup Rasulullah Muhammad maupun semasa abad tengah. Islam begitu toleran, akomodatif, dan apresiatif terhadap budaya luar, di samping Islam telah membuktikan dirinya sebagai penggerak peradaban.Dalam konteks Indonesia, Islam wasatiyyah itu juga terlihat bagaimana kehadiran Islam ke Nusantara melalui jalan damai. Sekadar contoh, sampai sekarang warisan Hindu-Buddha seperti candi Borobudur dan Prambanan tetap dipelihara dengan apik, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sekitarnya yang beragama Islam. 

Masyarakat Islam pun ikut menjaga kelestarian tradisi Hindu Bali dan beberapa aliran kepercayaan lokal yang ada di Nusantara.Islamisme, nasionalisme, dan modernismeYang paling fenomenal dan historis ialah pembentukan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Sebuah pertemuan dan kompromi antara Islamisme, nasionalisme, dan modernisme. 

Meski umat Islam sebagai warga negara mayoritas dan sederet nama pejuang kemerdekaan ialah tokoh-tokoh Islam, Indonesia menganut paham demokrasi (republik), bukan negara Islam (Islamic State). Negara tetap peduli terhadap pembinaan kehidupan beragama yang dipayungi Pancasila dan dilindungi UU.Ini jalan tengah sebuah ijtihad dan eksperimentasi sejarah yang tidak memperhadapkan antara keislaman dan kebangsaan, antara islamisme dan nasionalisme. 

Pancasila merupakan landasan bersama (kalimatun sawa') untuk mengakomodasi dan melindungi keragaman etnik, agama, dan kepercayaan penduduk Nusantara yang sangat plural ini, yaitu semua warga negara memiliki kedudukan sama di depan hukum.Secara normatif-ideologis nilai-nilai luhur bangsa Indonesia tercantum dalam Pancasila, yang memiliki akar kultural-filosofis ke masa lalu dan hidup dalam masyarakat.

 Namun, sekaligus juga visioner menatap dan menjangkau masa depan.Lebih dari itu, Pancasila juga memiliki rujukan atau sumber transendental, sebagaimana tertera dalam sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebertuhanan merupakan fondasi dan kesadaran awal yang mesti ditanamkan pada warga negara melalui berbagai jalur pendidikan sejak dini, baik di rumah tangga maupun sekolah. Yaitu kebertuhanan yang menumbuhkan rasa cinta pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keadaban. Bukan kebertuhanan yang bersikap eskapis, lari dari kepedulian terhadap agenda kemanusiaan. 

Bukan kebertuhanan yang antikemanusiaan dan peradaban.Dua nilai universal ketuhanan dan kemanusiaan  tersebut hendak ditumbuhkan dalam masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan yang diikat dalam semangat keindonesiaan karena sejak awal berdirinya sangat disadari akan kemajemukan masyarakatnya sehingga tanpa persatuan yang kuat pasti akan buyar apa yang disebut Indonesia ini.

Karena sadar dan setia akan semangat persatuan yang dijiwai nilai kemanusiaan dan keadilan, demokrasi Indonesia senantiasa menjunjung tinggi mekanisme musyawarah yang dipimpin hikmah kebijaksanaan. Bukan demokrasi yang hanya mengandalkan kemenangan jumlah suara. Mekanisme dan suasana batin yang penuh hikmah dalam permusyawaratan itulah yang diharapkan akan mampu mendekatkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Jadi, rentang antara kebertuhanan dan terwujudnya masyarakat yang berkeadilan dalam rumusan Pancasila terdapat tahapan dan prasyarat yang mesti dipenuhi. 

Tidak mungkin keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia akan terwujud jika para pemimpin tidak menghayati dan setia pada kebertuhanan, kemanusiaan, keadilan, dan semangat menjaga persatuan serta menjunjung tinggi hikmah kebijaksanaan dalam membuat kebijakan publik dan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pelan tapi pasti Pak Presiden mereformasi seluruh elemen yang bisa merusak sendi kemasyarakatan dan kehidupan beragama dengan merubah flatform dan nasionalisme sehingga betul betul menjadi pengayom masyarakat Serta menjadikan masyarakat Indonesia lebih nasionalis dan rasional dalam memahami Agama.

Wallahu'Alam bishowab,

TOPIK POPULER MINGGU INI

ide bisnis modal kecil: keripik tempe atm