catatan ngaji labiba : al qur'an surat albaqoroh ayat 272 tentang prioritas infaq

ayat 272 terdapat kata khoirun yang artinya adalah harta. dalam pengajian kali ini ditekankan kembali bahwa infaq adalah membelanjakan harta. Dalam membelanjakan harta kita dilarang membelanjakan kecuali dijalan Allah. Yang dimaksud dijalan Allah adalah membelanjakan dalam rangka bersyukur atas karunia Allah sehingga semua pembelanjaan yang kita lakukan akan mendatangkan manfaat atau setidak tidaknya tidak mendatangkan mahdorot. ketika kita berinfaq maka kita membelanjakan apa yg kita punya, bagi yang tidak punya tidak perlu ber infaq atau memaksakan infaq.

pedoman dalam ber infaq. jika kita mau infaq (membelanjakan harta) untuk tujuan eksternal untuk orang lain maka jangan mensyaratkan bantuan kepada religiusitas. misal mau bantu orang itu kita tidak perlu melihat apa agamanya? apa profesinya? apa sukunya? apa bangsanya? dan atribut lainnya, tetapi lihatlah orang yang kita bantu sebagai manusia. Dalam ayat ini ada peristiwa yang mengiringi turunnya ayat ini dimana saat itu ada putri Abubakar RA didatangi nenek nenek tua bersama cucunya yang kala itu masih non muslim, lalu meminta tolong dan ditolak karena masih belum muslim. tindakan seperti ini tidak dibenarkan kemudian dijelaskan pada ayat ini.

siapa yg kita beri infaq? yaitu adalah fuqoro. namun fuqoro disini bukan dalam arti kategori tetapi artinya orang yg butuh atau orang yang perlu, baik dia minta atau tidak. karena ada golongan orang orang yang meski butuh tetapi tidak mau minta kepada sesama manusia. bisa karena malu bisa karena memang tidak suka minta minta. pada zaman dahulu dicontohkan ada golongan ashabus sufah yaitu orang orang yang fokus berjuang dijalan Allah orang yang mewakafkan dirinya untuk berjuang dijalan Allah sehingga mereka hilang kesempatan untuk mengejar dunia bahkan beberapa menjadi miskin karena berjuang dijalan Allah. orang orang yg terbelenggu karena berjuang dijalan Allah seperti ini kadang  tidak suka minta minta karena malu meminta kepada sesama manusia. mereka kadang milih menangis merengek minta kepada Allah yang maha kaya sehingga tidak pernah menunjukan kekurangannya kepada kita kita manusia biasa. orang orang seperti ini wajib kita prioritaskan untuk diberi infaq.

Read More

lebaran

"lebaran sebentar lagi. sebulan penuh kita puasa".  kurang lebih begitu lirik lagu yang sering kali kita dengar menjelang lebaran. rasa di hati begitu gembira menyambut hari yang fitri hari penuh kemenangan bagi ummat Islam. Istilah "Lebaran" itu sendiri bukan berasal dari al qu'an atau hadis, melainkan lahir dari budaya orang Indonesia yang sudah berakulturasi dengan budaya Islam. kata Lebar dalah bahasa jawa dapat diartikan sebagai usai atau telah selesai. istilah ini sering digunakan orang jawa dan sekarang telah membumi sebagai istilah nasional untuk menamai sebuah peristiwa hari raya besar ummat Islam yang sebenarnya bernama idul fitri. orang Indonesia menggunakan istilah lebaran ini erat kaitanya dengan histori peribadatan yang mereka lakukan. dimana saat waktu lebaran tiba itulah mereka telah selesai atau usai atau lebar dalam menjalankan kewajiban ibadah puasa wajib di bulan ramadhan.

bahkan sebenarnya lebih dari itu, istilahlebaran bisa juga diartikan sebagai pertanda bahwa kita sudah terbebas dari segala dosa sehingga kita kembali kepada jiwa jiwa yang suci seperti terlahir kembali dan bersiap membuka lembaran baru guna hidup yang lebih baik.

Orang Indonesia sering merayakan lebaran dikampung halaman mereka masing masing. saat lebaran tiba mereka akan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan sanak saudara dan handai tolan. tradisi yang biasanya muncul yaitu mudik lebaran, halal bihala, dan ketupat lebaran. jika kita amati, peristiwa ini memang hanya ada di Indonesia. meskipun hal ini tidak tersurat secara langsung di Al quran dan hadis, namun budaya lebaran terbulkti mampu meningkatkan kualitas ummat Islam di Indonesia. indikatornya cukup jelas, dimana dengan adanya lebaran ummat muslim semakin giat bersilaturahmi guna mempererat ukhuwah Islamiyah, saling memaafkan untuk bisa hidup damai berdampingan, dan saling memberi untuk meningkatkan kepedulian sosial. hal hal semacam ini sangat sulit kita temui jika bukan di Indonesia, bahkan dari negeri Islam berasal pun tidak tercipta suasana seperti ini.

Read More